DR HAEDAR NASHIR - Nabi Muhammad pada suatu kali didatangi oleh Badui yang kasar. Orang dari pedalaman Arab itu meminta gandum dan kurma sambil menarik kerah gamis Nabi hingga leher beliau tampak sedikit lecet. Para sahabat seperti Umar bin Khattab marah dan sempat menangani Badui itu. Tapi Nabi melarangnya, sambil tersenyum beliau memberikan apa yang Badui inginkan tersebut.
Nabi akhir zaman itu memiliki sifat al-hilm (lembut dan lapang hati) ketika marah sekalipun. Sifat al-hilm bukan dungu tanpa rasa marah, akan tetapi jauh dari sifat ghadhab atau tahawwur alias serba mudah marah.
Inilah sikap yang dilukiskan dalam AL-Quran "Maka disebabkan rahmat Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka akan menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaralah dengan mereka dengan urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad maka bertawakkallah kepada Allah. Sungguh Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya" (QS Ali-Imran : 159)